Senin, Oktober 13, 2025
Berita Madrasah

MTsN 4 Sleman Dorong Transformasi Pembelajaran Mendalam

Kemenag Sleman News (MTsN 4 Sleman) – Dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, MTsN 4 Sleman menggelar workshop bertema pembelajaran mendalam(deep learning) di ruang kelas IX E, Kamis (10/7/2025). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari program penguatan kompetensi guru menjelang tahun ajaran baru 2025/2026 dalam membangun pemahaman bersama mengenai strategi pembelajaran yang lebih bermakna dan berkesadaran.

Kepala MTsN 4 Sleman, Harsoyo, S.Pd, secara aktif membuka kegiatan dengan memberikan sambutan yang inspiratif. “Alhamdulillah, menjelang tahun ajaran baru, madrasah dapat menyelenggarakan workshop pembelajaran mendalam. Semoga ilmu yang akan disampaikan dapat memberikan manfaat besar bagi kemajuan pendidikan di MTsN 4 Sleman,” ujarnya.

Workshop dibuka secara resmi oleh Pengawas Pendamping Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Drs. Mujiyono, M.Pd.I. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. “Siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh ketika mereka merasakan bahwa proses belajar itu bermakna dalam kehidupan mereka. Pembelajaran mendalam harus mampu menyentuh sisi emosional dan logika siswa sekaligus,” tegasnya.

Workshop ini menghadirkan narasumber utama, Dr. Marike Nawang Palupi, Widyaprada dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam paparannya, Dr. Marike menegaskan bahwa pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang menekankan keterlibatan siswa secara aktif, sadar, dan utuh dalam proses belajar. “Pendekatan ini mengakomodasi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menjadikan kegiatan belajar sebagai proses yang menggembirakan, bermakna, serta menyentuh aspek olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga,” jelasnya.

Dalam sesi inti, Dr. Marike juga memaparkan bahwa alasan perlunya transformasi menuju pembelajaran mendalam adalah untuk melengkapi praktik pedagogi yang selama ini berkembang. Pembelajaran ini menggabungkan karakteristik seperti keterlibatan aktif, kesadaran penuh, penghargaan terhadap martabat siswa, pengembangan budaya belajar, pemanfaatan teknologi digital, serta integrasi pendekatan multi dan interdisipliner secara holistik. “Pembelajaran mendalam bukan hanya transfer pengetahuan, melainkan transformasi cara berpikir dan bertindak,” ujarnya.

Kegiatan ini memberikan ruang reflektif sekaligus inspiratif bagi para pendidik untuk memperkuat perannya dalam menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan membebaskan potensi siswa. Dengan kolaborasi yang erat antara kepala madrasah, pengawas, dan narasumber ahli, diharapkan semangat pembelajaran mendalam terus bergema dan menjadi budaya di lingkungan madrasah. (epr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas