Kemenag Sleman Gelar Pembinaan Guru Agama Katolik Penerima Tunjangan Profesi

Kemenag Sleman News (Sleman) — Penyelenggara Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Guru Agama Katolik Penerima Tunjangan Profesi Guru, bertempat di Aula Kemenag Sleman, Rabu (23/7/2025). Kegiatan ini diikuti oleh 43 peserta yang terdiri dari guru PNS, Non PNS, GTY, dan GTT se-Kabupaten Sleman.
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, H. Sidik Pramono, S.Ag., M.Si. Dalam sambutannya, Sidik menyampaikan rasa bangga dan bahagianya dapat bersua langsung dengan para guru dan pengawas pendidikan agama Katolik di Sleman.
“Guru dan pengawas memiliki peran penting dalam membangun hubungan antarumat beragama di tengah masyarakat,” ujar Sidik. Ia menegaskan bahwa Kementerian Agama memiliki kewajiban untuk memberikan pembinaan kepada para guru dan pengawas agar dapat menanamkan pemahaman keagamaan yang benar, moderat, dan kontekstual kepada peserta didik.
Sidik juga mengapresiasi suasana kehidupan keagamaan yang harmonis di Sleman. “Kita patut bersyukur, masyarakat Kabupaten Sleman hidup rukun dan berdampingan. Ini harus terus kita jaga dan lestarikan,” tegasnya. Ia berpesan agar para guru agama tidak hanya menjalankan fungsi edukatif di sekolah, tetapi juga turut hadir dalam menyelesaikan persoalan sosial kemasyarakatan dan berkontribusi dalam menjaga kerukunan umat beragama.

Sementara itu, Penyelenggara Katolik Kemenag Sleman, CB. Ismulyadi, SS, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergitas antar guru agama Katolik dalam membangun harmoni di tengah keberagaman.
“Melalui pembinaan ini, kami berharap para guru semakin solid, mampu menjaga situasi kondusif dalam kemajemukan, serta menjadi agen perdamaian di lingkungannya masing-masing,” jelas Ismulyadi.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Kemenag Sleman dalam mendukung peningkatan kapasitas dan integritas para pendidik agama Katolik, demi memperkuat nilai-nilai moderasi dan toleransi beragama di tengah masyarakat.