Tingkatkan Mutu Madrasah, Dikmad Gelar Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan

Kemenag Sleman News – Kita menyadari bersama bahwa kita menginginkan madrasah kita menjadi madrasah yang maju. Tentu tidak berhenti pada penerimaan siswa baru maupun prestasi siswa yang berhasil diraih. Namun terus berupaya memperbaiki kualitas layanan madrasah terutama dalam tata kelola keuangan.
Demikian disampaikan Kepala Seksi Dikmad Kemenag Sleman Drs. H. Tulus Dumadi, MA dalam sambutan pada Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan Perbendaaharaan yang berlangsung Kamis (24/7/202) siang di Aula lantai 3 kantor setempat.
Tulus menegaskan, dalam tata kelola keuangan Kamad memiliki peran penting termasuk dalam tata kelola BOS atau BOSDA. “Pengelolaan BOS atau BOSDA harus mengikuti regulasi yang berlaku sehingga dapat dipertanggungjawabkan, penggunaannya,” tegasnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Tim Pokjawas Madrasah Kemenag Sleman, Tri Wahyuni, S.Pd dan Zumaroh Nazulaningsih. S.Pd juga Bendahara Dikmad Fujiroh.
Beberapa poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut terkait perencanaan anggaran madrasah berbasis hasil evaluasi diri madrasah. Menurut Tri Wahyuni, sudah saatnya madrasah berbenah. “Banyak hal yang harus dibenahi terkait tata kelola anggaranΒ untuk itu kami menghadirkan bapak ibu di sini. Harapannya usai kegiatan ini, memahami bagaimana pengalokasian anggaran sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujarnya.
Selanjutnya, tim pokjawasmad Zumaroh menambahkan ada tiga poin perencanaan anggaran madrasah yang harus dievaluasi. Pertama, kegiatan tidak sesuai prioritas. Kedua, tidak mengacu pada Evaluasi Diri Madrasah (EDM) dan Ketiga, perencanaan terpusat pada kepala madrasah.
“Harapannya melalui tiga poin ini, agar lebih cermat dalam penganggaran. Tidak asal-asalan. Perlu mempelajari bagaimana pengalokasian anggaran yang benar sehingga dapat dipertanggungjawabkan,” pungkasnya.
Terakhir, paparan dari Fujiroh, Bendahara Dikmad. Ia menyampaikan rasa turut prihatin karena masih banyak yang belum memahami bagaimana penyusunan SPJ kegiatan yang benar. Ia juga memberi kesempatan kepada para bendahara madrasah untuk bertanya jika ada hal yang belum dipahami. “Jangan sampai hanya meniru tahun-tahun sebelumnya yang masih banyak kekeliruan sehingga kesalahan yang sama terulang. Padahal regulasi setiap tahun belum tentu sama,” terangnya di hadapan peserta.
Kegiatan yang berlangsung setengah hari ini diikuti 50 peserta utusan dari RA, MIS, MTsS dan MAS di lingkungan Kemenag Sleman. (tnf)