Sabtu, Oktober 11, 2025
Berita KemenagHeadline

Kakan Kemenag Sleman Ajak Madrasah Tanamkan Kurikulum Cinta: Cinta Tuhan, Sesama, Lingkungan, dan Tanah Air”

Kemenag Sleman News– Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman melalui Seksi Pendidikan Madrasah menggelar kegiatan Pembukaan Pembelajaran Mendalam bagi jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs), Rabu (27/8) di Aula Lantai 3 Kemenag Sleman. Kegiatan ini dihadiri oleh para kepala MTs negeri dan swasta se-Kabupaten Sleman.

Kepala Kantor Kemenag Sleman, H. Nadhif, S.Ag., M.S.I., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Seksi Pendidikan Madrasah dan pengawas atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, program penguatan sumber daya manusia melalui pembelajaran mendalam menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional yang selaras dengan Asta Cita Presiden.

“Kami berharap seluruh madrasah di Kabupaten Sleman dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga mampu memberikan dampak nyata pada peningkatan kualitas siswa madrasah,” tegas H. Nadhif.

Lebih lanjut, Kakan Kemenag Sleman mengingatkan pentingnya madrasah menghindari tiga dosa besar yang pernah disampaikan oleh Direktur KSKK Madrasah. Pertama, praktik bullying yang tidak boleh lagi terjadi di lingkungan madrasah. Ia menekankan agar setiap madrasah memiliki satgas anti kekerasan yang melibatkan tokoh masyarakat dan aparat keamanan, serta memperkuat sosialisasi dan sinergi dengan komite maupun masyarakat.

“Kedua adalah pencegahan kekerasan seksual, dan yang ketiga intoleransi. Madrasah memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai toleransi melalui kurikulum cinta, cinta kepada Sang Pencipta, cinta kepada sesama, cinta kepada lingkungan, dan cinta kepada tanah air. Nilai kemanusiaan, kejujuran, keadilan, dan semangat nasionalisme harus terus dijunjung tinggi,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, H. Nadhif juga menyoroti tantangan generasi milenial saat ini. Menurutnya, anak-anak hidup di era yang penuh tantangan, generasi yang cenderung sulit bersosialisasi, generasi “strawberry” yang rapuh, serta generasi instan yang menginginkan segala sesuatu serba cepat.

“Semua tantangan ini jawabannya ada pada lembaga pendidikan, khususnya madrasah. Melalui kurikulum pembelajaran mendalam, madrasah tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga harus menghadirkan solusi atas problem masyarakat. Pendidikan harus bersifat transformatif, membantu anak-anak memahami, mendalami, dan mengeksplorasi pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan mereka. Harapannya, lahir generasi madrasah yang cerdas, berakhlak mulia, serta menjadi anak sholeh dan sholihah,” pungkasnya.

Kegiatan ini menegaskan komitmen Kemenag Sleman untuk terus mendorong penguatan pendidikan madrasah, bukan hanya sebatas transfer ilmu, tetapi juga transformasi nilai dan karakter yang menjawab kebutuhan zaman.(Nisma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas