Minggu, Oktober 12, 2025
Berita Madrasah

Tampil di Podcast Kemenag Sleman, MTsN 10 Sleman Tebar Inspirasi Daur Ulang Sampah

Kemenag Sleman News (MTsN 10 Sleman) Tiga siswa hebat dan guru seni rupa MTs Negeri 10 Sleman berkesempatan menjadi bintang tamu dalam acara PodCast Rubik Ruang Bicara Kita pada hari Kamis,( 17/7/ 2025). Program milik Kementerian Agama Kabupaten Sleman tersebut mengundang MTs Negeri 10 Sleman untuk berbagi pengalaman dan keberhasilan dalam Inovasi Recycle Sampah. Hari itu, dekorasi ruang podcast Kemenag Sleman tampil meriah. Berbagai karya siswa MTsN 10 Sleman dari daur ulang limbah sampah mempercantik suasana.

MTs  Negeri 10 Sleman mengirimkan guru seni rupa, Sargiyono, S.Pd., siswa Vainusa Arbach dan Royyan Az-Dzikra Junus sebagai pemateri, dan Carissa Alani Fatini sebagai host. Mereka menjadi bintang tamu mewakili madrasah dalam podcast yang mengambil tema “Inovasi Recycle Sampah Ala MTs N 10 Sleman”.

Podcast rubik yang dipandu oleh Kak Nisma dan Carissa dimulai dengan pementasan dalang cilik, Royyan Az-Dzikra Junus dengan mengambil tokoh Punakawan, Petruk dan Bagong. Pementasan menceritakan pembelajaran di MTs 10 yang mengubah barang bekas menjadi barang bermanfaat. “Madrasah mendidik murid-murid tidak hanya pintar, agamis, tetapi juga peduli terhadap lingkungan, “pesan Royyan.

Selanjutnya, pemutaran video memilah sampah menjadi karya seni yang telah dibuat oleh Tim MTs Negeri 10 Sleman. Dalam video pendek tersebut dijelaskan bagaimana proses pemilihan limbah menjadi hiasan dan dekorasi pentas.

Latar belakang pembuatan karya yang mengambil slogan “Karyamu, karyaku, karya kita”, terinspirasi dari Sargiyono yang menginginkan lingkungan aman dan nyaman untuk pembelajaran. “Banyak sampah- utamanya berbahan plastik yang kemudian memunculkan ide bagaimana caranya hal yang sudah tidak digunakan tersebut bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan lingkungan, “terang Sargiyono.

Berbekal ilmu yang didapat dari kegiatan belajar khususnya Projek P5 Kurmer, Vainusa Arbach menjelaskan proses pembuatan karya seni dari limbah berupa galon bekas air mineral, yang dapat dibuat dekoraasi bunga cantik berwarna-warni. “Tidak hanya itu, recycle sampah juga menghasilkan cap batik dari sisa-sisa wadah snack, tas berbahan wadah bekas oli, mading unik berbahan dasar kardus, daun nangka, dan lain-lain, “ujar Vainusa dengan semangat dan lancar menjelaskan proses kreatif  pemanfaatan limbah sampah.

Inovasi recycle sampah tidak hanya memanfaatkan bahan anorganik, tetapi juga organik, berupa limbah minya jelantah. Jelantah disaring dan disterilkan, kemudian dicetak dalam wadah menjadi sabun. Selain sabun, juga dibuat lilin dengan dicampur paraffin serta minyak essensial.

Di akhir acara, Sargiyono memberikan motivasi tentang pentingnya berproses. “Mari menjaga lingkungan, dimulai dari lingkungan di dekat kita. Dengan mengubah barang bekas menjadi barang bermanfaat. Tindakan kecil kita sangat berpengaruh untuk lingkungan, dan menciptakan masa depan yang lebih baik, “ujar Sargiyono menutup perbincangan denga  pesan inspiratif. (gyt/nsw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas